
"Kapal
ini terbuat dari serat karbon, dengan kecepatan 35 knot dan
dipersenjatai peluru kendali yang memiliki jarak tembak 120 kilometer,"
kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin usai meninjau industri
kapal dalam negeri PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi, Jawa Timur,
Selasa.
Ia mengatakan, dalam lima bulan mendatang kapal perang
canggih yang merupakan prototipe itu langsung bisa dioperasionalkan
memperkuat jajaran armada tempur TNI Angkatan Laut.
"TNI
Angkatan Laut memesan empat unit kapal, dan dalam lima bulan mendatang
sudah jadi satu kapal perang `Trimaran`, sedangkan tiga unit lainnya
akan segera dibangun secara bertahap hingga 2014," kata Sjafrie
menambahkan.
Satu unit kapal "Trimaran" dihargai sekitar Rp114 miliar yang diambil dari APBN 2011.
"Jika proyek pengadaan ini berhasil maka ini merupakan sejarah bagi
Indonesia karena telah berhasil membuat kapal perang dengan komposit
serat karbon, dan ini akan dipatenkan dan diekspor ke luar negeri," kata
Sjafrie.
Direktur PT Lundin Industry Invest, John Lundin,
mengatakan pihaknya telah melakukan ujicoba terhadap kapal dengan
panjang sekitar 62,52meter tersebut.
"Ini merupakan kapal
`Trimaran` pertama yang dibuat dari serat karbon. Amerika pernah membuat
kapal sejenis dengan panjang 120 meter namun dari bahan alumunium atau
baja.
Komposit serat karbon juga telah digunakan untuk
pembuatan pesawat airbus Boeing-777 dan mobil formula 1. Ketahanannya 20
kali lebih kuat dibandingkan baja.
Kapal cepat berpeluru kendali
itu memiliki panjang keseluruhan 62,53 meter, panjang "water line",
50,77 meter panjang "water draft" 1,17 meter, bobot mati 53,1 GT,
kecepatan maksimum 30 knot, kecepatan jelajah 16 knot, dengan mesin
utama 4X marine engines MAN nominal 1.800 PK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar